DEFINISI & SEJARAH HIPNOTIS

Hipnosis secara sederhana adalah diterimanya ide, saran dan pengaruh tanpa kritis oleh seseorang sehinga terjadi perubahan perilaku, pikiran, perasaan dan kata-kata. Hipnosis adalah pemberian sugesti, dan sugesti sendiri memiliki arti pemberian ide, saran dan pengaruh, yang berada pada area kritis.

Definisi lain hipnosis adalah keadaan berubahnya suasana hati, perubahan gelombang otak dan penerimaan informasi dari luar terhadap diri. Terjadinya fenomena hipnosis adalah karena adanya kepercayaan, keterhubungan dan respect.

Hipnotis adalah suatu teknik atau kondisi yang melibatkan kesadaran terfokus dan respons yang meningkat terhadap sugesti atau instruksi tertentu. Hipnotis telah ada selama berabad-abad dan memiliki sejarah yang panjang dan bervariasi.

Hipnotis pertama kali dikaitkan dengan praktik-praktik spiritual dan ritualistik kuno di berbagai budaya di seluruh dunia. Ada bukti bahwa teknik hipnotis telah digunakan oleh peradaban Mesir kuno dan juga terdapat referensi tentang praktik serupa dalam tulisan-tulisan kuno dari India, Yunani, dan Tiongkok.

Pada abad ke-18, hipnotis mulai mendapatkan perhatian ilmiah yang lebih besar. Anton Mesmer, seorang dokter Austria, dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah hipnotis. Mesmer memperkenalkan konsep "mesmerisme" yang melibatkan induksi kondisi trans atau hipnosis dengan menggunakan gerakan tangan dan sugesti verbal. Meskipun metodenya dipandang kontroversial pada masanya, Mesmer dianggap sebagai pendahulu hipnotis modern.

Pada abad ke-19, James Braid, seorang dokter Inggris, memperkenalkan istilah "hipnosis" yang berasal dari kata Yunani "hypnos" yang berarti tidur. Braid mengklaim bahwa hipnosis bukanlah tidur, tetapi lebih merupakan suatu kondisi yang mirip dengan tidur, yang melibatkan kesadaran terfokus dan respons terhadap sugesti. Braid melakukan banyak penelitian dan eksperimen terkait hipnosis, dan kontribusinya sangat berpengaruh dalam mengembangkan pemahaman modern tentang hipnotis.

Pada awal abad ke-20, Sigmund Freud, seorang psikoanalisis terkenal, juga tertarik pada hipnotis dan menggunakannya dalam praktiknya. Namun, Freud kemudian memilih untuk lebih fokus pada terapi percakapan dan mengurangi penggunaan hipnotis dalam praktiknya.

Selama sejarah hipnotis, teknik dan aplikasinya terus berkembang. Hari ini, hipnotis digunakan dalam berbagai konteks, termasuk terapi, hiburan, dan penelitian ilmiah. Meskipun masih ada banyak kontroversi dan perdebatan seputar hipnotis, perkembangan ilmiah dan pemahaman yang lebih baik telah membantu menghilangkan beberapa mitos dan kesalahpahaman seputar praktik ini.

HIPNOTIS MENURUT PARA AHLI

Opini ahli tentang hipnotis dapat bervariasi, tetapi ada beberapa pandangan umum yang diungkapkan oleh para ahli di bidang ini. Berikut adalah beberapa kata ahli tentang hipnotis:

Dr. Milton H. Erickson: "Hipnosis adalah sebuah alat yang efektif untuk mengakses dan memanfaatkan potensi bawah sadar seseorang. Dengan mengubah pikiran dan persepsi, hipnotis dapat membantu individu mencapai perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan mereka."

Dr. Herbert Spiegel: "Hipnotis merupakan suatu bentuk komunikasi yang kuat antara hipnotis dan subjek hipnosis. Dalam keadaan hipnosis, seseorang menjadi lebih menerima saran dan sugesti yang diberikan oleh hipnotis, yang memungkinkan perubahan pikiran, perilaku, dan emosi yang lebih mudah tercapai."

Dr. Michael Yapko: "Hipnosis adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah psikologis dan fisik. Dalam hipnosis, individu dapat mengakses sumber daya bawah sadar mereka untuk mengatasi rasa sakit, kecemasan, kebiasaan buruk, dan masalah lainnya."

Dr. Irving Kirsch: "Hipnosis bukanlah kekuatan ajaib yang dapat mengubah seseorang menjadi entitas yang tidak memiliki kendali. Hipnotis bukanlah pengendali pikiran, tetapi lebih merupakan seorang fasilitator yang membantu individu memanfaatkan potensi bawah sadar mereka untuk mencapai tujuan tertentu."

Dr. David Spiegel: "Hipnosis dapat menjadi alat yang berguna dalam terapi dan pengobatan. Dalam keadaan hipnosis, seseorang dapat mengembangkan persepsi yang lebih dalam dan fokus yang lebih tinggi, yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dan mengubah pikiran dan emosi mereka dengan lebih efektif."

HIPNOTIS TERKAIT KEPERCAYAAN

"tujuan pemanfaatan hipnosis dalam sesi terapi adalah agar seseorang menyadari keadaan dirinya, memiliki kontrol terhadap perilakunya, mengenali emosinya dan menjaga kesehatan mentalnya."

Seorang filosof dari Jerman Frederick Nietzsche pernah bertanya, mengapa ada orang yang diberikan ramuan tradisional untuk mengobati penyakitnya bisa sembuh, tapi ada orang yang memiliki penyakit yang sama lalu diberi ramuan tradisional yang sama tapi tidak sembuh, bahkan harus tetap melaju ke rumah sakit. 

Pertanyaan ini juga pernah diajukan kepada saya oleh seorang sahabat, mengapa ada orang yang di hipnoterapi bisa merasakan manfaatnya dan memberikan efek kesembuhan, sementara ada orang yang memiliki tema yang sama dan diberikan layanan hipnoterapi, tetap tidak mendapatkan dampak apa-apa. 

Dari kasus Nietzsche, fenomena itu disebut placebo, suatu efek psikologis yang didapatkan seseorang ketika mendapatkan penanganan terapeutik berupa obat yang tidak memiliki efek samping. 

Sementara kasus kedua disaat seseorang mendapatkan penanganan dengan hipnosis, itu karena sistem keyakinan dalam dirinya mendukung pemanfaatan hipnosis, menerima sugesti yang diberikan, sehingga pikiran dan perasaannya berubah yang berdampak pada perilakunya. 

Sebagai terapis yang menggunakan hipnosis dalam sesi terapi, hipnosis bukan hanya tentang terapi berbasiskan sugesti saja, tapi ada banyak hal yang orang belum ketahui tentang bagaimana menggunakan hipnosis untuk pemberdayaan potensi diri, sehingga penolakan masyarakat masih muncul. Bisa jadi karena ada satu ada dua oknum yang memanfaatkan hipnosis untuk hal negatif, membuat hipnosis dipandang cenderung negatif. 

Budaya, agama, pengalaman, pengetahuan dan sistem kepercayaan seseorang mempengaruhi cara pandang mereka terhadap hipnosis itu sendiri, bukan karena skeptis, tapi memang mereka belum meyakini nilai dan manfaat yang terkandung dalam hipnosis. 

Ketika sistem keyakinan (belief system) seseorang sudah menerima hipnosis dan tahu manfaatnya, maka pengguna jasa hipnosis bisa merasakan manfaatnya, sebab beberapa fungsi dari hipnosis adalah membuat seseorang menyadari keadaan pikirannya, mengontrol emosinya dan menyeimbangkan kesehatan mental seseorang. Jika orang tersebut teredukasi dengan baik tentang hipnosis. 

Bapak dan ibu pembelajar Indonesian Hipnosis Centre, ada beberapa hal yang perlu dibangun agar seseorang bisa menerima hipnosis untuk terapi atau pemberdayaan diri. 

Anda dapat menggunakannya saat sesi Pre-Talk sebagai bahan Hipno-edukasi. 

1. Tanamkan keyakinan (Belief), berikan pemahaman tentang bagaimana cara pikiran bekerja, bagaimana hipnosis bekerja dan kalau bisa berikan literasi terkait bukti keberhasilan pemanfaatan hipnosis. 

2. Imagination. Hipnosis erat dengan teori imajinasi, kognitif dan perilaku. Prinsip dasarnya adalah pemberian sugesti kepada pikiran, lalu ke otak, tubuh dan sel. Bagaimana sugesti bisa mempengaruhi perilaku, gunakan simulasi tes sugesti meneteskan jeruk nipis asem dalam pikiran mereka. Katakan bahwa hipnosis juga berhubungan dengan neurosains, tenang bagaimana otak bekerja karena adanya sugesti  dan jangkar emosi yang terasosiasi. 

3. Evidence. Berikan bukti bahwa hipnosis dalam terapi bisa membawa seseorang pada perubahan, seperti penurunan berat badan, berhenti merokok, meredakan kecemasan dan pemberdayaan diri. 

4. Komitmen. Berikan gambaran bahwa jika seseorang mau mendapatkan hasil dari hipnoterapi mereka perlu berkomitmen dan konsisten terhadap perilaku perubahannya, sebab itu salah satu hal yang bisa memberikan efek kesembuhan. 

5. Harapan. Katakan pada klien, bahwa hipnosis bisa membantu mereka jika memang niat kesembuhan datang dari mereka, dan katakan harapan itu selalu ada bagi mereka yang mau berusaha, hipnosis dan terapis hanya penghantar, bukan pemberi kesembuhan. 

Dari kelima penjelasan diatas jika kita mau kembali ke tema placebo dan sistem keyakinan, maka hipnosis bekerja terhadap mereka yang meyakini adanya manfaat dari hipnosis, untuk mereka yang belum meyakininya tentu tidak boleh dipaksa, praktisi hipnosis hanya perlu tetap mengedukasi dengan cara yang mereka mampu, seperti apa yang saya lakukan dengan tulisan ini. 

Jadi, jika Anda sebagai praktisi hipnoterapi mau memperjuangkan ilmu hipnosis ini, maka tentu dengan sendirinya hipnosis akan terus berkembang dan bermanfaat bagi banyak orang. 

KEBENARAN HIPNOTIS

Hipnotis adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami tingkat kesadaran yang berbeda dari keadaan biasa. Meskipun hipnotis telah dipelajari dan digunakan dalam konteks klinis dan hiburan selama bertahun-tahun, ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan ahli mengenai kebenaran dan mekanisme yang terlibat dalam hipnotis.

Dalam konteks klinis, hipnotis dapat digunakan sebagai alat terapeutik untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental dan fisik. Ada bukti yang menunjukkan bahwa hipnotis dapat efektif dalam mengurangi rasa sakit, mengatasi kecemasan, dan membantu dalam pengobatan kecanduan. Beberapa orang juga melaporkan pengalaman mengingat kembali kenangan yang tersembunyi atau trauma masa lalu melalui sesi hipnotis. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang responsif terhadap hipnotis, dan efektivitasnya dapat bervariasi dari individu ke individu.

Dalam konteks hiburan, hipnotis sering digunakan untuk menghibur penonton dengan melakukan tindakan-tindakan lucu atau mengejutkan pada individu yang terhipnotis. Meskipun efek ini dapat terlihat nyata, beberapa skeptis berpendapat bahwa sebagian besar tindakan hipnotis hanyalah hasil dari saran dan sugesti yang diberikan oleh hipnoterapis atau hipnotis, serta reaksi yang dimainkan oleh individu yang terlibat.

Secara umum, kebenaran tentang hipnotis masih menjadi topik yang diperdebatkan di kalangan ilmuwan dan praktisi. Meskipun hipnotis telah digunakan secara luas dalam pengobatan dan hiburan, mekanisme yang terlibat dalam hipnotis masih belum sepenuhnya dipahami. Bagaimanapun, penting untuk mencatat bahwa hipnotis harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berpengalaman, dan harus selalu dijalankan dengan persetujuan dan kepercayaan dari individu yang terlibat.

HIPNOTIS VS GENDAM

Konsep Dasar Cara Kerja Hipnosis (modern) VS Gendam/Sirep (tradisional)

Persamaan keduanya: Mempengaruhi atau membuat Suyet / Target dalam pengaruh si Praktisi. sederhananya adalah ibarat Nasi & Lontong saja, asalnya sama dari Beras tujuan sama untuk Kenyang, hanya cara mengolahnya saja yang berbeda

Hipnosis adalah cara mempengaruhi pikiran bawah sadar manusia melalui pintu / mendobrak "Critical Area" dengan sugesti Verbal (skrip-skrip) dan memerlukan persetujuan Suyet / Target sebelum memulai prosesnya.

Gendam adalah cara mempengaruhi pikiran bawah sadar manusia melalui pintu "Reptilian Cortex" dan menyerang "Pineal Gland / Mata Ketiga" si Target dengan Vibrasi Energi & Rasa Batin yg telah diolah dan dilatih si penggendam (tanpa sugesti verbal) dan tidak harus selalu dengan persetujuan. (Reptilian Cortex & Pineal Gland, sangat permisif & acceptable dengan "daya/energi & rasa batin" yang telah diolah secara khusus oleh penggendam)

Sugesti Hipnosis bersifat langsung. Sedangkan sugesti Gendam bersifat tidak langsung.

Cara Kerja:

Hipnosis pertama kali bekerja mempengaruhi aspek tindakan klien, baru kemudian mempengaruhi pikiran bawah sadarnya. Arah hipnotis dalam memandu klien adalah dari luar ke dalam.

Sedangkan Gendam, pertama kali bekerja mempengaruhi emosi/rasa batin dan insting target, baru kemudian berimbas pada tindakan dan perilakunya.  Arah kerja pengaruh gendam adalah dari dalam ke luar. Lebih tepatnya, gendam mempengaruhi hati manusia yang bertanggung jawab dalam mengendalikan emosi, insting dasar dan perilaku.

Gendam bekerja secara halus dalam membolak-balikkan emosi manusia dan mengendalikan kecenderungan serta keinginannya agar sesuai dengan kehendak sang master gendam. Berbeda dengan hipnosis yang bekerja secara kasat mata. Cara Kerja dan Pengaruh gendam bersifat halus.

Jika anda pernah melihat video penampilan gendam yang banyak beredar di internet. Itu sebenarnya bukanlah cara kerja ilmu gendam. Dan memang yang ditampilkan di video itu bukanlah praktek ilmu gendam. Gendam bekerja secara halus. Dan tidak bekerja secara kasar seperti yang ditampilkan di dalam video itu. Karena yang ada di video itu adalah praktek hipnosis panggung yang dikemas dengan nama gendam.

Efek pengaruh gendam tidak terlalu terlihat oleh mata secara langsung. Sekedar contoh perbedaan cara kerja hipnosis dengan gendam:

Misalnya ketika Hipnosis menggunakan tekhnik induksi shock induction. Dalam praktek ini, klien menjadi kaget secara fisik dan mental. Kemudan klien langsung tertidur. Contoh lainnya, ketika Hipnosis menggunakan tekhnik induksi progressive relaxation. Setelah klien diserang dengan kata-kata sugesti dan pikirannya menjadi lelah dan bosan. Maka dia akan menuruti apa saja perintah penghipnotis. Dia akhirnya tertidur.

Berbeda dengan cara kerja gendam, misalnya dalam sesi gendam yang menggunakan tatapan mata. Di sini sang master gendam tanpa mengeluarkan suara sugesti apapun. Dan hanya dengan diam-diam menatap target  (bisa dihadapan target / dibelakang target / dibalik tembok / dimanapun) atau cukup membayangkan menatap target maka Target secara perlahan / cepat merasa mengantuk. Kemudian secara sadar "seolah-olah" berdasarkan keinginannya sendiri, dia memutuskan untuk tidur.

Cara kerja hipnosis dalam mempengaruhi orang lain dapat terlihat oleh orang lain (penonton). Sedangkan Cara kerja gendam tidak dapat diketahui oleh orang lain (penonton).

Hampir semua tekhnik induksi hipnosis tidak dapat digunakan dalam kegiatan rutin sehari-hari tanpa diketahui oleh orang lain / penonton yang memperhatikannya, karena gerakan dan teknik hipnosis  kasat mata / terlihat jelas. Sedangkan gendam dapat digunakan dalam semua aktivitas rutin harian. Tanpa diketahui dan disadari oleh orang lain (menerapkan Daya/Energi & Rasa Batin).

Ramainya praktek hipnosis yang dikesankan seolah-olah sebagai praktek gendam. Membuat masyarakat semakin tidak tahu apa itu ilmu gendam yang sebenar-benarnya. Ilmu gendam adalah ilmu bela diri batin. Yang dulu menjadi bekal bagi para penghusada/tabib,  pendekar, pejuang, pemimpin, pejabat, pedagang, tokoh masyarakat, dan berbagai profesional lainnya. Gendam adalah ilmu kebatinan yang menggunakan kekuatan daya batin dan bekerja di area batin manusia.

Perbedaan Latihan-latihan:

Hipnotis : wajib latihan olah kata dan skrip yang bagus (bisa ditambah dengan keahlian "teatrikal"), mempelajari struktur pola pikir dan pikiran manusia, mempelajari teknik-teknik hipnosis, dan intinya harus selalu praktek.

INTINYA HARUS DIPRAKTEKKAN

Penggendam : wajib latihan olah daya dan rasa batin (bisa ditambah dengan afirmasi / mantera tertentu), mempelajari teknik-teknik gendam dan intinya harus selalu praktek.

Salah satu hal penting bagi Pelaku Hipnosis dan Pelaku Gendam: Mengamati ciri-ciri / gelagat orang yang telah kena / masuk dalam "Waking Trance".

FRACTIONATION DALAM HIPNOSIS

Fractionation dalam hipnosis dan hipnoterapi adalah teknik di mana seseorang dihipnosis dan kemudian diberikan sinyal untuk bangun dari hipnosis, kemudian dikembalikan lagi ke dalam kondisi hipnosis dalam sesi yang sama.

Teknik ini sering digunakan untuk menginduksi hipnosis yang lebih dalam dan efektif, serta untuk mengatasi resistensi terhadap hipnosis. Teknik fractionation dapat membantu seseorang (klien) untuk mencapai tingkat relaksasi yang lebih dalam dan memungkinkan untuk mengakses pikiran bawah sadar dengan lebih mudah. 

Selain itu, teknik ini dapat membantu klien mengatasi ketakutan, fobia, dan kondisi medis lainnya dengan lebih efektif. Teknik fractionation bekerja dengan mengurangi kecemasan dan ketidaknyamanan yang mungkin dialami seseorang saat pertama kali dihipnosis. 

Ketika seseorang dihipnosis untuk pertama kalinya, mungkin ada kecemasan atau ketakutan terkait dengan pengalaman yang tidak diketahui atau kontrol yang dirasakan hilang. 

Dengan melakukan teknik fractionation, seseorang dapat mengalami hipnosis dalam kondisi yang lebih aman dan terkendali, yang tentunya dapat membantu mengurangi kecemasan dan ketidaknyamanan klien

Teknik fractionation dapat membantu membuka pikiran bawah sadar seseorang secara bertahap. Ketika seseorang dihipnosis untuk pertama kalinya, pikiran bawah sadarnya mungkin sulit diakses karena seseorang masih mencoba memahami dan mengalami pengalaman hipnosis. 

Namun, dengan melakukan teknik fractionation, seseorang dapat secara bertahap membuka pikiran bawah sadarnya dan mencapai tingkat hipnosis yang lebih dalam dan efektif.

Namun, perlu diingat bahwa teknik fractionation harus dilakukan oleh praktisi hipnosis yang terlatih dengan benar. Selain itu, teknik ini juga harus digunakan dengan hati-hati untuk menghindari memperburuk kondisi seseorang atau menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Berikut ini adalah langkah-langkah umum dalam menggunakan teknik fractionation dalam hipnosis dan hipnoterapi :

TIPS MENJADI HIPNOTIST

Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang hipnotis, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:

Selalu ingatlah bahwa hipnotisme harus dilakukan dengan etika dan tanggung jawab. Penting untuk menghormati persetujuan dan keinginan subjek, dan tidak menggunakan hipnotisme untuk tujuan yang merugikan atau melanggar privasi seseorang. Juga, pastikan Anda mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku di wilayah Anda terkait dengan praktik hipnotisme.

TIPS PRAKTEK HIPNOTIST

Berikut adalah beberapa tips untuk praktik hipnotis:

MENJADI SEORANG HIPNOTISM

Menjadi ahli hipnotis membutuhkan keyakinan pada diri bahwa Anda memang seorang hipnotis yang piawai. Katakan selalu pada diri Anda setiap hari bahwa “Saya adalah seorang ahli hipnotis dan jago komunikasi”, katakan itu setiap saat dan berlatihlah sehingga jam terbang Anda meningkat.

Hal selanjutnya adalah kenalkan diri Anda dengan melakukan Seeding (Menanam) dan Branding bahwa Anda seorang hipnotis, gunakan akun media sosial Anda, youtube channel, status Anda untuk memperkenalkan diri Anda sebagai seorang hipnotis, dengan ini Anda sedang membentuk persepsi pada orang lain bahwa Anda adalah seorang hipnotis.

Buat panggung Anda sendiri, dirumah, ditempat kerja, dimasyarakat, atau dimanapun untuk mengasah kemampuan Anda sebagai hipnotis. Tambah keterampilan lain seperti sulap, permainan kata-kata, tebak- tebakan, mentalist game, sehingga saat bermain dengan subjek tertentu Anda dapat dengan mudah menghipnotis mereka.

Hipnotis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi, oleh karena itu pengaruhi diri Anda dulu sebagai seorang hipnotis, lalu pengaruhi orang lain dengan tujuan Anda sebagai hipnotis, untuk hiburan, pemberdayaan diri atau terapi.

Keterampilan seorang hipnotis bisa dilatih tergantung seberapa kuat kemauan Anda untuk menjadi seorang hipnotis.

ILMUNYA HIPNOSIS, 

PAKARNYA HIPNOTISM

AREA KRITIS

Apakah area kritis itu?

Area kritis berkaitan dengan keyakinan, nilai, pengalaman, data dan keputusan.

Lima cara menembus area kritis.

1. Repetisi (pengulangan)

2. Otoritas

3. Identifikasi kelompok

4. Kondisi emosi yang intens

5. Hipnotis.